HomeBerita

Pelatihan Editing Naskah Bersama Tim Redaksi Majalah Mahardika

PELATIHAN EDITING NASKAH BERSAMA TIM REDAKSI MAJALAH MAHARDIKA UNGARAN - Tim Redaksi Majalah Mahardika Dinas Pendidikan Kebudayaan Kepemudaan d

PELATIHAN EDITING NASKAH BERSAMA TIM REDAKSI MAJALAH MAHARDIKA

Foto: Tim Redaksi Majalah Mahardika Memberikan Materi Pelatihan

UNGARAN – Tim Redaksi Majalah Mahardika Dinas Pendidikan Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Semarang menyelenggarakan Pelatihan Editing Naskah di Aula A Disdikbudpora Kab.Semarang pada hari Selasa, 24 Januari 2023. Pelatihan ini diikuti oleh 70 peserta yang terdiri dari guru TK sampai dengan SMP dan tenaga pendidik Kab.Semarang. Acara pelatihan diawali dengan pembukaan oleh pembawa acara dan doa. Kemudian dilanjutkan dengan laporan ketua panitia. Dalam sambutannya, “Panitia berharap agar melalui pelatihan ini peserta dapat menyunting naskah artikel atau berita sebelum ke tim redaksi sehingga meningkatkan kualitas penulisan”, tutur Ibu Setiyani selaku Ketua Panitia. Kegiatan dilanjutkan dengan sambutan Kepala Disdikbudpora Kabupaten Semarang, yang pada kesempatan ini diwakili oleh Sekretaris Disdikbudpora Kabupaten Semarang Bapak Gogot Widyatmoko, S.Pd,. M.Pd. Menurut Bapak Gogot, Tim Redaksi Majalah Mahardika sudah sering mengadakan pelatihan serupa dengan tema pelatihan yang berbeda-beda setiap tahunnya. Tim Redaksi Majalah Mahardika bersifat kegiatan sosial karena Tim Redaksi belum berhonor dan pembiayaannya bersumber dari dana APBD. Untuk meningkatkan kualitas Majalah Mahardika dari tahun ke tahun terus dilakukan pembenahan dalam rangka mengembangkan kegiatan literasi di lingkungan Disdikbudpora Kabupaten Semarang.
Hadirnya Majalah Mahardika ini dapat mendorong insan pendidikan membangun literasi. Hal ini dikarenakan Indonesia berada di peringkat 62 dari 70 negara berkaitan dengan kegiatan literasi atau membaca. Rendahnya minat baca di Indonesia disebabkan oleh rendahnya jumlah buku yang diterbitkan dengan rasio perbandingan jumlah manusia dengan jumlah buku yaitu 1:70. Harapan bagi Tim Redaksi Majalah Mahardika agar dapat menuju Mahardika yang lebih berkualitas dan meningkatkan minat membaca. Bapak Gogot sekaligus juga membuka kegiatan pelatihan dengan membunyikan alarm sederhana buatan siswa kelas VII. Pelatihan ini juga dimeriahkan oleh anak-anak dari TK BANDARJO yang menampilkan Tari Bungong Jeumpa.
Memasuki acara inti dimulai dengan paparan tentang Majalah Mahardika oleh Redaktur Pelaksana Ibu Jumriyah, S.Pd., M.Pd. Majalah Mahardika pertama kali didirikan oleh Dewi Pramuningsih pada tahun 2014 bersama Adi Prasetyo yang saat itu menjabat sebagai Kabid Dikdas. Majalah Mahardika merupakan majalah yang mengangkat isu kekinian di dunia pendidikan sebagai topik utama. Arti kata Mahardika sendiri yaitu “Cerdas Berilmu”. Tahun pertama Majalah Mahardika menerbitkan edisi ke 1, 2, 3, 4. Pada tahun 2015 terdapat 16 orang sebagai Tim Redaksi namun hanya menerbitkan edisi ke-5. Pada tahun 2016, Majalah Mahardika dengan jumlah Tim Redaksi 9 orang menerbitkan edisi ke-6 dan ke-7. Pada tahun 2017 menerbitkan edisi ke-8 dan ke-9 dengan 8 orang anggota Tim Redaksi. Dari tahun 2014 hingga tahun 2017 Majalah Mahardika menggunakan desain cover dengan nuansa warna merah. Ketika tahun 2018 terjadi pergantian kepemimpinan dengan Penanggung jawab Bapak Muh. Natsir dan Dr. Astuty menerbitkan edisi ke-10 dan ke-11 dengan desain cover berwarna biru cerah. Di tahun 2019, Bapak Sukaton Purtomo Priyatmo, SH., MM menjadi penanggung jawab Tim Redaksi Majalah Mahardika menerbitkan edisi ke-12 dan ke-13 dengan jumlah Tim Redaksi 14 orang. Tahun 2020 menerbitkan edisi ke-14 dan ke-15 berganti dengan desain cover bernuansa merah.
Kiprah PGRI mulai dapat dirasakan saat PBM Daring. Tahun 2021 menerbitkan edisi ke-16, 17, 18, 19 bersinergi dengan DPR dan jumlah Tim Redaksi 24 orang. Untuk meningkatkan kualitas cetakan maka kertas biasa diganti dengan kertas glosy tetapi jumlah halaman dikurangi. Tahun 2022 menerbitkan edisi ke-20, 21, 22, 23 dengan artikel yang up to date dengan isu pendidikan kualitas lebih baik.
Materi berikutnya disampaikan oleh Dr. H. Agus Wismanto, B.Sc. S.Pd. M.Pd sebagai Dosen FPBS UPGRIS, Kabiro Kominfo PGRI JATENG, Wapemred Majalah Derap Guru Jateng, Penyunting Jurnal Pendidikan, dan Guru PGRI JATENG, Ka UPT Penerbitan UPGRIS PRESS. Masyarakat selalu “lapar berita”, karena masyarakat selalu ingin mengetahui berita yang sedang terjadi. Bapak Agus menyampaikan materi “KEMAMPUAN SUPER CEPAT MENULIS BERITA”. Majalah Mahardika dan Majalah Derap Guru PGRI Jateng, memiliki kesamaan yaitu majalah khusus yang pasti mengangkat berita isu baik (good news) tentang dunia pendidikan.
Tim Redaksi Majalah Derap Guru PGRI berjumlah 13 orang yang selalu berkoordinasi sebanyak 3 kali dalam setiap bulan. Ini adalah tahun ke-5, Majalah Derap Guru PGRI dapat berkontribusi untuk PGRI JATENG. Mengedit berita atau artikel merupakan kegiatan mengkaji, mencermati, mengolah, dan mengelola berita yang ditulis. Editing yang sehat dan cermat maka akan menghasilkan tulisan yang baik, memahami jenis tulisan berdasarkan fungsinya, dan tujuan menulis untuk menceritakan, menggambarkan, serta memerinci objek yang ada di suatu kegiatan, memapaparkan hasil kegiatan, menjelaskan dengan bukti, mengargumentasikan hasilnya, hikmah, dan manfaat dari sebuah kegiatan,
Jenis tulisan yaitu narasi, deskripsi, eksposisi, dan argumentasi. Narasi menceritakan peristiwa secara runtut. Deskripsi menggambarkan/memberikan secara rinci obyek dari peristiwa. Eksposisi memuat keterangan peristiwa dari opini atau gagasan, biasanya ditulis wartawan tanpa konfimasi yang berfungsi untuk mengungkapkan pikiran penulis tentang suatu peristiwa. Argumentasi memuat keterangan dari gagasan penulis disertai dengan bukti. Persuasi/refleksi/renungan merupakan tulisan yang mengajak pembaca untuk merenungkan suatu peristiwa. Bentuk tulisan berita atau informasi dari suatu fakta maupun kegiatan yang dimuat di media. Kompisisi berita yaitu menampilkan aspek yang paling menonjol, sesuai dengan fakta, objektif, lengkap, dan tulisan yang mengandung 5W 1H dan berimbang.
Berimbang merupakan komponen berita yang sesuai dengan kebenaran ilmu, ditandai dengan fakta yang harus dibandingkan, sehingga dalam suatu berita harus ada minimal dua fakta dari penulis maupun narasumber. “Menulis itu bukan bakat tetapi kebiasaan dan kemauan”, tutur Bapak Agus. Harapan Bapak Agus untuk Majalah Mahardika harus dibranding dengan menonjolkan suatu hal yg paling menarik dalam setiap edisinya.
Kegiatan dilanjutkan dengan pengumuman 3 Terbaik Penulisan Artikel oleh peserta pelatihan dan melaksanakan editing terbuka 3 artikel tersebut. Sebagai penutup, salah satu Tim Redaksi Majalah Mahardika Ibu Tri Astuti Ari Winarti, S.Pd., M.Pd mengatakan ketika menulis biarkan otak kanan bekerja agar kita dapat menuliskan semua yang kita ingin tulis dengan menghiraukan aturan penulisan dan kebahasaan. Tulisan kita endapkan 1 hari, kemudian mulai mengedit berdasarkan aturan tata penulisan dan tata bahasa yang baik dan benar. Melalui kegiatan ini, diharapkan banyak Guru, Tenaga Pendidik maupun peserta didik dapat mengembangkan kreatifitas menulis dan berkesempatan untuk dapat dimuat di Majalah Mahardika. Salam Literasi!!

Dianny Fauziyah Ningtyas

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0